Minggu, 10 April 2016

Kriptografi

Kriptografi (cryptography) berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari dua suku kata yaitu kripto dan graphia. Kripto artinya menyembunyikan, sedangkan graphia artinya tulisan. Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi, seperti kerahasiaan data, keabsahan data, integritas data, serta autentikasi data.

Pada umumnya Kriptografi merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara menjaga agar data atau pesan tetap aman saat dikirimkan, dari pengirim ke penerima tanpa mengalami gangguan dari pihak ketiga. Menurut Bruce Scheiner dalam bukunya "Applied Cryptography", kriptografi adalah ilmu pengetahuan dan seni menjaga message-message agar tetap aman (secure). Kriptografi dapat pula diartikan sebagai ilmu atau seni untuk menjaga keamanan pesan. Tetapi tidak semua aspek keamanan informasi dapat diselesaikan dengan kriptografi.

Ada empat tujuan mendasar dari ilmu kriptografi ini yang juga merupakan aspek keamanan informasi yaitu :
  • Kerahasiaan, adalah layanan yang digunakan untuk menjaga isi dari informasi dari siapapun kecuali yang memiliki otoritas atau kunci rahasia untuk membuka/mengupas informasi yang telah disandi.
  • Integritas data, adalah berhubungan dengan penjagaan dari perubahan data secara tidak sah. Untuk menjaga integritas data, sistem harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi manipulasi data oleh pihak-pihak yang tidak berhak, antara lain penyisipan, penghapusan, dan pensubsitusian data lain kedalam data yang sebenarnya.
  • Autentikasi, adalah berhubungan dengan identifikasi/pengenalan, baik secara kesatuan sistem maupun informasi itu sendiri. Dua pihak yang saling berkomunikasi harus saling memperkenalkan diri. Informasi yang dikirimkan melalui kanal harus diautentikasi keaslian, isi datanya, waktu pengiriman, dan lain-lain.
  • Non-repudiasi., atau nirpenyangkalan adalah usaha untuk mencegah terjadinya penyangkalan terhadap pengiriman/terciptanya suatu informasi oleh yang mengirimkan/membuat.

Pada prinsipnya, Kriptografi memiliki 4 komponen utama yaitu:

  1. Plaintext, yaitu pesan yang dapat dibaca

  2. Ciphertext, yaitu pesan acak yang tidka dapat dibaca

  3. Key, yaitu kunci untuk melakukan teknik kriptografi

  4. Algorithm, yaitu metode untuk melakukan enkrispi dan dekripsi

Kemudian, proses yang akan dibahas dalam artikel ini meliputi 2 proses dasar pada Kriptografi yaitu:

  1. Enkripsi (Encryption) adalah sebuah proses menjadikan pesan yang dapat dibaca (plaintext) menjadi pesan acak yang tidak dapat dibaca (ciphertext).

  2. Dekripsi (Decryption) merupakan proses kebalikan dari enkripsi dimana proses ini akan mengubah ciphertext menjadi plaintext dengan menggunakan algortima ‘pembalik’ dan key yang sama.

dengan key yang digunakan sama untuk kedua proses diatas. Penggunakan key yang sama untuk kedua proses enkripsi dan dekripsi ini disebut juga dengan Secret KeyShared Key atau Symetric Key Cryptosystems.



contoh enkripsi:

Plaintext : INFORMATIKA
key : 9


A  B  C  D  E  F  G  H  I   J   K   L  M  N  O  P  Q  R  S   T   U  V  W  X  Y  Z
1   2   3  4   5   6   7   8  9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
 maka kita geser 9 kali ke kanan;

I   = 9 +9 =18 (R)
N = 14 +9 =23 (W)
F   = 6 +9= 15 (O)
O  = 15 +9 = 24 (X)
R  = 18 +9 = 27, karena jumlahnya lebih dari jumlah abjad maka akan di kurangi 26. 27-26=1 (A)
M = 13 +9 = 22 (V)
A  = 1 +9 = 10 (J)
T  = 20 +9 = 29-26= 3(C)
I  = 9 +9 = 18 (R)
K = 11 +9 = 20 (T)
A  = 1 +9 = 10 (J)

contoh dekripsi

sama seperti enkripsi, cuman hitungannya kita balik. jika enkrip ke kanan maka dekrip ke kiri

A  B  C  D  E  F  G  H  I   J   K   L  M  N  O  P  Q  R  S   T   U  V  W  X  Y  Z
misal R dengan key 9-> R - Q - P - O - N - M - L - K - J - I (dimulai dari 0) 

0 komentar:

Posting Komentar